WELLCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG YANG MENCOBA UNTUK SHARING TENTANG INFORMASI APA SAJA.

Selasa, 08 November 2011

MEMBUAT KEPUTUSAN,BELAJAR,KREATIVITAS, DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN


MEMBUAT KEPUTUSAN,BELAJAR,KREATIVITAS,
DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN



1.   Memahami situasi pembuatan keputusan secara manajerial, menjelaskan perbedaan antara keputusan yang terprogram dan tidak terprogram, dan menjelaskan kenapa pembuatan keputusan yang tidak terprogram itu kompleks, proses yang tidak pasti.

2.    Mendeskripsikan enam tahap yang seharusnya diambil manajer untuk membuat keputusan yang terbaik, dan menjelaskan bagaimana bias kognitif dapat membuat manajer membuat keputusan yang tidak tepat.

3. Mengidentifikasi keuntungan – keuntungan dan kerugian dari kelompok pembuat keputusan dan mendeskripsikan teknik – teknik yang dapat memperbaikinya

4.    Menjelaskan aturan pembelajaran secara terorganisasi dan bermain secara kreatif dalam membantu manajer memperbaiki keputusanya.

5.   Mendeskripsikan bagaimana manajer dapat memberi semangat dan memelihara jiwa kewirausahaan untuk menciptakan organisasi pembelajaran dan membedakan antara entrepreuneurs dan intrapreneurs.

·         SITUASI PEMBUATAN KEPUTUSAN SECARA MANAJERIAL
Memahami situasi pembuatan keputusan secara manajerial, menjelaskan perbedaan antara keputusan yang terprogram dan tidak terprogram, dan menjelaskan kenapa pembuatan keputusan yang tidak terprogram itu kompleks, proses yang tidak pasti.
Membuat Keputusan
Proses yang dilakukan oleh manajer untuk menjawab kesempatan dan ancaman dengan menganalisis pilihan dan membuat faktor – faktor yang menentukan tentang tujuan organisasi secara khusus dan tentunya adalah tindakan.

PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG TERPROGRAM DAN TIDAK TERPROGRAM

PEMBUATAN KEPUTUSAN SECARA TERPROGRAM
Secara rutin, sesungguhnya pembuatan keputusan secara otomatis mengikuti aturan yang ditetapkan atau yang ditunjukkan.

PEMBUATAN KEPUTUSAN SECARA TIDAK TERPROGRAM
Pembuatan keputusan secara tidak rutin dapat terjadi untuk merespon sesuatu yang tidak lazim, kesempatan yang tidak diprediksi dan ancaman.

INTUISI
Perasaan, percayaan, dan tarikan ke atas yang datang dengan siap dalam pikiran, menghendaki sedikit tenaga dan informasi dan menghasilkan keputusan yang tepat

KEPUTUSAN YANG MASUK AKAL
Sebuah keputusan yang mengambil waktu dan usaha untuk membuatnya dan menghasilkan hasil – hasil dari kumpulan informasi yang tepat, turunan alternatif dan evaluasi dari alternatif tersebut.

MODEL KLASIK
MODEL MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA KLASIK
Sebuah pendekatan peraturan untuk membuat keputusan yang berdasar pada asumsi pembuat keputusan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi semua kemungkinan alternative dan konsekuensi mereka dan memilih tindakan pasti yang illegal secara rasional

KEPUTUSAN OPTIMAL
Kebanyakan keputusan yang tidak sah yang dipercaya oleh manajer dapat menjadi konsekuensi mendatang yang sangat layak pada organisasi.

MODEL ADMINISTRASI
Model administrasi
Sebuah pendekatan untuk membuat keputusan yang dapat menjelaskan kenapa membuat keputusan dapat
BOUNDED RATIONALITY
Kognitif yang terbatas yang memaksa sebuah kemampuan untuk menginterpretasikan, proses, dan tindakan pada informasi

RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN

RESIKO
Tingkat kemungkinan sebuah keluaran yang dapat terjadi
KETIDAKPASTIAN
Tidak dapat diprediksi

INFORMASI YANG AMBIGU
Informasi yang dapat diinterpretasikan bermacam – macam dan seringkali menimbulkan cara – cara yang menimbulkan konflik.

KEPUASAN
Mencari dan memilih sesuatu yang dapat diterima, atau kepuasan merespon sebuah masalah dan kesempatan daripada mencoba membuat keputusan yang terbaik
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN
  1. Mengenali kebutuhan sebuah keputusan
  2. Menghasilkan alternatif – alternatif
  3. Menetapkan alternatif – alternatif
  4. Memilih beberapa alternatif
  5. Mengimplementasi alternatif yang terpilih
  6. Belajar dari hubungan timbale balik
BIAS KOGNITIF DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
Heuristik
Aturan ibu jari yang mudah dalam membuat keputusan
Sistematik eror
Eror atau masalah yang dapat membuat orang berubah dan dapat menghasilkan keputusan yang lemah
Bias hipotesis prioritas
Bias kognitif dapat menghasilkan dari tendensi yang berdasar keputusan prioritas yang kuat percaya meskipun penunjukannya t
BIAS REPRESENTATIF
KONTROL DARI ILUSI
KOMITMEN YANG MENAIKKAN

PEMBELAJARAN ORGANISASI DAN KREATIVITAS
Pembelajaran Organisasi adalah proses yang dilalui manajer untuk mencoba memperbaiki tujuan/maksud pegawai dan kemampuan untuk memahami dan mengatur organisasi dan tujuan lingkungan kerja sehingga tenaga kerja dapat membuat keputusan secara berkesinambungan sehingga meningkatkan keefektifan secara organisasi.
BELAJAR BERORGANISASI
Sebuah organisasi yang para manajernya mencoba memaksimalkan kemampuan individu dan kelompoknya untuk berpikir dan berlaku kreatif dan demikianlah memaksimalkan potensi yang ada untuk menggatntikan pembelajaran organisasional.

KREATIFITAS
Kemampuan pembuat keputusan untuk mendapatkan keaslian ide – ide cerita yang memimpin tindakan alternatif yang dapat dikerjakan.
MENCIPTAKAN ORGANISASI PEMBELAJARAN
Bagaimana manajer bertindak tentang organisasi pembelajaran? Peter Senge seorang theorist learning mengidentifikasi lima prinsip dalam menciptakan sebuah organisasi belajar :
  1. Agar belajar organisasi terjadi, top manajer harus memperbolehkan setiap orang dalam organisasi mengembangkan perasaan mastery personal. Manajer harus memberi kuasa dan memperbolehkan mereka mencoba dan menciptakan serta mengeksplor apa yang mereka inginkan.
  2. Sebagai bagian dari mendapat master personal, organisasi harus memberi semangat pegawai untuk berkembang dan menggunakan model mental kompleks cara yang dibuat – buat dari pikiran yang menantang mereka untuk mendapatkan hal baru atau cara yang terbaik dalam menampilkan pernyataan untuk mempertajam pemahaman mereka tentang apa yang termasuk aktivitas luar biasa.Senge berpendapat bahwa manajer harus memberi semangat pegawai untuk mengembangkan perasaan eksperimen dan pengambilan resiko.
  3. Manajer harus melakukan apa yang mereka bisa untuk mempromosikan kreatifitas kelompok. Senge berpikir bahwa team learning ( belajar yang menggantikan dalam kelompok maupun tim ) lebih penting daripada belajar secara individu dalam menaikkan pembelajaran organisasi. Dia nenegaskan bahwa keputusan yang terpenting dibuat oleh sub unit seperti grup, fungsi dan divisi.
  4. Manajer harus mengutamakan pentingnya building a shared vision – model mental umum yang digunakan anggota organisasi untuk membingkai masalah atau kesempatan.
  5. Manajer harus memberi semangat system piker ( konsep yang digambarkan dari system teori,yang didiskusikan pada bab 2 ). Senge menegaskan bahwa dalam menciptakan organisasi pembelajaran, manajer harus mangakui efek dari satu level pembelajaran atau yang lain. Demikian contohnya, ada sedikit poin dalam menciptakan tim untuk memfasilitasi tim belajar jika manajer tidak juga dapat mengambil langkah untuk memberi kebebasan pada pegawai untuk mengembangkan perasaan personal master.
MEMPROMOSIKAN KREATIFITAS INDIVIDU
MEMPROMOSIKAN KREATIFITAS KELOMPOK
Untuk meningkatkan kreatifitas level grup, organisasi dapat menggunakan teknik problem solving yang dapat mempromosikan ide – ide kreatif dan solusi inovatif. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mencegah pikiran kelompok dan membantu manajer bias yang tidak terkover. Kami melihat ada tiga grup teknik membuat keputusan yaitu : Brainstorming, The nominal group technique dan Delphi technique
·         BRAINSTORMING
Brainstorming adalah teknik memecahkan masalah suatu grup yang para manajer bertemu muka untuk menghasilkan dan mendebat alternative keanekaragaman bagaimana memecahkan masalah.
·         NOMINAL GROUP TECHNIQUE
Teknik membuat keputusan yang anggota grup menuliskan ide – ide dan solusi, membaca saran – saran mereka untuk grup secara keseluruhan dan mendiskusikan alternatif secara rangking.
·         DELPHI TECHNIQUE
Teknik membuat keputusan yang anggota grup tidak bertemu langsung tapi merepon dengan menulis pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan grup.
JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIFITAS
Mendeskripsikan bagaimana manajer dapat memberi semangat dan memelihara jiwa kewirausahaan untuk menciptakan organisasi pembelajaran dan membedakan antara entrepreuneurs dan intrapreneurs,
Entrepreuners
Adalah individu yang memperhatikan kesempatan dan memutuskan bagaimana untuk memindahkan kebutuhan sumber daya untuk memproduksi yang baru dan memperbaiki barang dan pelayanan.
Social Entrepreuners
Adalah individu yang mengejar inisiatif dan kesempatan serta memobilisasi sumber daya untuk mengalamatkan masalah social dan kebutuhan untuk memperbaiki kelompoknya dan memberikan solusi yang baik dan kreatif.
Intrapreneur
Adalah seorang manajer , ilmuwan, atau peneliti yang bekerja di dalam organisasi dan memperhatikan kesempatan untuk mengembangkan atau memperbaiki produk dan memberi jalan yang lebih baik untuk mereka.
JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN PERTARUHAN BARU
Karakteristik seorang wirausaha :
Ø  openness to experience
Ø  internal locus of control
Ø  self – esteem
Ø  need for achievment
KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN
Kewirausahaan
Adalah mobilisasi sumber daya untuk mendapatkan keuntungan kesempatan untuk memberi pelanggan perbaikan pelayanan dan barang baru.
JIWA INTRAPREUNER DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI
Product Champion
Manajer mengambil alih kepemilikan proyek dan melengkapi sifat kepemimpinan dan visi yang mengambil produk dari ide – ide langganan terakhir.
Skunkworks
Sebuah grup intrapreuneur yang secara sengaja memisahkan diri dari operasi yang normal untuk memperhatikan mereka untuk mempersembahkan atensi mereka mengembangkan produk baru.
RINGKASAN DAN REVIEW
  1. THE NATURE OF MANAGERIAL DECISION MAKING
Program membuat keputusan secara rutin dibuat sehingga manajer harus mengembangkan aturan keputusan yang akan diikuti secara otomatis. Keputusan yang tidak diprogram dapat mengakibatkan situasi yang tidak biasa. Membuat keputusan secara klasikal dapat berasumsi bahwa pembuat keputusan mendapatkan informasi yang lengkap, sehingga dapat digunakan sebagai proses informasi yang objektif, kebiasaan rasional dan membuat keputusan yang optimal.
  1. TAHAP – TAHAP DALAM PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN
Ketika sebuah keputusan dibuat,manajer seharusnya melangakh dengan enam tahap sebagai berikut : mengenali kebutuhan sebuah keputusan, menghasilkan alternatif – alternatif, menetapkan alternatif – alternatif, memilih beberapa alternatif, mengimplementasi alternatif yang terpilih, belajar dari hubungan timbal balik.
  1. BIAS KOGNITIF DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
Selama ini manajer adalah pembuat keputusan yang adil. Pada suatu kesempatan tertentu, masalah dapat dihasilkan karena penilaian manusia dapat mengakibatkan hal yang kurang baik dengan kerja bias kognitif yang menghasilkan keputusan yang lemah. Bias kognitif disebabkan oleh sistem yang bermasalah dalam informasi proses pembuatan keputusan dan membuat keputusan. Sumber – sumber dari masalah termasuk hipotesis prioritas, perwakilan, kontrol ilusi dan komitmen yang tidak ditepati. Manajer seharusnya mengambil alih audit keputusan personal agar sadar akan bias tersebut dan memperbaiki pembuatan keputusan mereka.
  1. MEMBUAT KEPUTUSAN KELOMPOK
Banyak keuntungan yang dihubungkan dengan membuat keputusan kelompok, tetapi juga ada beberapa kerugiannya. Salah satu sumber yang lemah adalah pikiran kelompok.Manajer dapat memperbaiki kualitas dari kelompok pembuat keputusan dengan menggunakan teknik seperti advokasi devil dan pemeriksaan dialektikal dan dengan meningkatkan keanekaragaman kelompok pembuat keputusan.
  1. PEMBELAJARAN ORGANISASI DAN KREATIFITAS
Pembelajaran Organisasi adalah proses yang dilalui manajer untuk mencoba memperbaiki tujuan/maksud pegawai dan kemampuan untuk memahami dan mengatur organisasi dan tujuan lingkungan kerja sehingga tenaga kerja dapat membuat keputusan secara berkesinambungan sehingga meningkatkan keefektifan secara organisasi. Manajer harus mengambil langkah untuk memperhatikan pembelajaran organisasi dan kreatifitas individu atau kelompok untuk memperbaiki kualitas membuat keputusan.
  1. ENTREPRENEURSHIP
Entrepreunership adalah mobilisasi sumber daya untuk mengambil keuntungan dari kesempatan untuk memberi pelanggan perbaikan pelayanan dan barang baru. Wirausaha dapat menemukan pertaruhan baru mereka. Intrapreuners bekerja di dalam organisasi dan mengatur proses perkembangan produk. Organisasi harus intrapreunership karena itu memimpin organisasi pembelajaran dan inovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar