KONSEP KETRAMPILAN BERBICARA
Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain maka kita sangat perlu berbicara dan ini telah kita pelajari semenjak masih kanak kanak. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi perkembangan (Hal 112-115) mengatakan bahwa “awal masa kanak kanak umumnya merupakan saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam belajar berbicara yaitu menambah kosa kata, menguasai pengucapan kata kata, dan menggabungkan kata kata menjadi kalimat ”.
Secara alami perkembangan keterampilan berbahasa seseorang berawal dari keterampilan menyimak, kemudian diikuti keterampilan berbicara. Hal ini bisa kita lihat dalam perkembangan seorang anak. Setelah fase itu, seorang anak dapat berlatih keterampilan membaca, yang kemudian diikuti keterampilan menulis. Hanya saja taraf keterampilam berbahasa lebih lanjut tidak sebatas perkembangan alami sebagaimana contoh di atas. Taraf keterampilan berbahasa tentu saja sesuai dengan taraf perkembangan psikologis seseorang. Hal ini bisa kita lihat dalam perkembangan kompetensi yang dimiliki oleh pembelajar, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah menengah, bahkan hingga perguruan tinggi.
Sebagaimana kita ketahui, keterampilan berbahasa bisa diklasifikasikan dua kelompok, yaitu berdasarkan peran subjek dan sarana yang digunakan. Bila ditinjau dari aspek peran subjek, keterampilan berbahasa bisa dibedakan menjadi subjek pasif, yang terdiri atau keterampilan menyimak dan keterampilan membaca; sedangkan bila dilihat dari aspek subjek aktif, keterampilan berbahasa dapat dibedakan menjadi keterampilan berbicara dan keterampilan menulis.
Secara khusus pada poin ini dibahas keterampilan berbicara. Keterampilan ini amat berkorelasi dan menunjang keterampilan bahasa lainnya. Agar kita memilliki keterampilan berbicara yang baik, tentu saja amat erat kaitannya dengan keterampilan menyimak (konsep, informasi, opini) yang kita lakukan. Umumnya seorang pembicara yang andal mampu melakukan hal tersebut, di samping keterampilan membaca atas hal di atas. Di sisi lain, pada hakikatnya seorang pembicara juga memiliki keterampilan menulis yang mumpuni. Pembicara yang baik tentu saja dapat memberikan contoh agar dapat ditiru oleh penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan.
Keterampilam berbicara memiliki empat bagian pokok materi:
a) Dimensi rasional, tujuan dan cakupan, fungsi, dan relevansinya;
b) Hakikat berbicara yang meliputi pengertian, tujuan, dan fungsi berbicara, konsep dasar berbicara, dan jenis-jenis berbicara;
c) Faktor yang mempengaruhi efektivitas berbicara meliputi kecemasan berbicara, bahasa tubuh dalam berbicara, ciri-ciri pembicara ideal, dan merencanakan pembicaraan.
d) Pengembangan keterampilan berbicara yang meliputi pengajaran berbicara, dan praktik berbicara dengan berbagai tema
Secara praktis pragmatis keterampilan berbicara memiliki empat fungsi utama dalam kognitif, aspek afektif, aspek keterampilan berbicara, dan aspek keterampilan mengelola pembelajaran berbicara. Konsekuensinya dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dibina dan diarahkan agar memahami dan mendalami teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara. Logisnya, pengetahuan perihal teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara meningkat sejalan dengan tahap pembelajarannya. Pengalaman berbicara dan pengalaman mengajarkan keterampilan berbicara merupakan fungsi aspek kognitif.
TOKOH YANG MAMPU MENGUASAI KETRAMPILAN BERBICARA DENGAN BAIK DAN MENJADI SEORANG MOTIVATOR DAN INSPIRATOR .
“ Terkadang hidup memukul Anda di kepala dengan batu bata. Jangan kehilangan keyakinan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. ... Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang Anda yakini adalah pekerjaan besar. Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda memiliki belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menetap. Seperti dengan semua masalah hati, Anda akan tahu bila Anda telah menemukannya.
“ Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma - yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan kebisingan pendapat lain menenggelamkan suara hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Entah bagaimana mereka sudah tahu apa yang Anda benar-benar ingin menjadi. Segala sesuatu yang lain adalah sekunder.”
(Steve jobs, founder APPLE computer Inc. “Don’t waste your time living someone else’s life” commencement at Harvard University)
“Kegagalan memberi saya sebuah keamanan batin yang saya belum pernah diperoleh dengan lulus ujian. Kegagalan mengajarkan saya hal-hal tentang diriku sendiri bahwa aku bisa belajar tidak ada cara lain. Saya menemukan bahwa saya memiliki kemauan yang kuat, dan disiplin lebih dari yang diduga; Saya juga menemukan bahwa saya memiliki teman-teman yang nilainya benar-benar di atas harga batu rubi.”
“ Pengetahuan bahwa Anda telah muncul lebih bijaksana dan kuat dari kemunduran berarti bahwa Anda, selamanya, aman dalam kemampuan Anda untuk bertahan hidup. Anda tidak akan pernah benar-benar mengenal diri sendiri, atau kekuatan hubungan Anda, sampai keduanya telah diuji oleh kesulitan.”
( J.K. Rowling, pengarang Harry Potter, : “The benefits of failure” comencement at Harvard University)
ADOPSI CARA BERBICARA OLEH TOKOH KE KEHIDUPAN KITA
Kedua tokoh tersebut mampu merangkai kata kata dengan menguasai konsep berbicara dan pembicaraan tersebut berdasarkan pengalaman yang mereka alami. Dengan pengalaman yang pernah mereka alami maka dapat kita kategorikan bahwa kedua tokoh tersebut pembicara yang baik karena telah memberikan contoh terlebih dahulu sebelum berbicara banyak.
Dengan mengetahui cara berbicara para tokoh tersebut maka kita sebagai guru dapat mengambil poin poin penting yang dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam keseharian kita dalam mengajar maupun bermasyarakat.
Untuk menjadi pembicara yang baik maka kita harus menguasai konsep berbicara kemudian melakukan sesuatu untuk memberi contoh terlebih dahulu, dengan melakukan dua hal tersebut maka setiap kata kata kita akan menginspirasi setiap audience yang ada baik murid murid kita saat dalam kelas maupun masyarakat saat kita berbicara di depan publik. Setiap kata kata yang kita ucapkan saat berbicara harus mempunyai dasar dan mampu kita pertanggung jawabkan kebenarannya.
Dari pemaparan dan contoh diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa untuk dapat berbicara dengan baik maka kita harus menguasai konsep materi dan dengan berbekal pengalaman dan teknik berbicara maka kita dapat menghasilkan kata kata dan kalimat yang berkualitas serta mampu menginspirasi audience. Kemampuan dalam berbicara dapat kita kembangkan dengan belajar dan berlatih dan selalu berusaha untuk menerapkan dalam kehidupan sehari hari.
Literatur :
Elizabeth B. Hurlock , “ Psikologi perkembangan “ edisi kelima , Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://keterampilanbicara.wordpress.com/2009/08/21/konsep-dasar-bicara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar